Investor Berbahaya

6:24 AM

Investor berbahaya? Maksudnya apa? Bukankah selama ini Anda mengatakan bahwa menjadi investor adalah jalan terbaik menuju kebebasan finansial? Ya, tetapi Anda harus hati – hati agar Anda tidak menjadi maupun tertipu oleh beberapa jenis investor berbahaya yang akan saya bahas di bawah ini. Selamat menikmati.


1.                  Investor “Aku tidak mau repot”.
Pada umumnya tipe investor ini adalah orang yang berpendidikan tinggi. Mereka membeli produk reksadana, asuransi kesehatan, unit link, dll. Namun, mereka telah meyakinkan diri mereka sendiri bahwa mereka tidak, dan takkan pernah mengerti uang. Kata – kata yang sering mereka ucapkan adalah:

-                      Terlalu merepotkan
-                      Suami/istri saya yang biasa mengurusi hal semacam itu
-                      Aku lebih suka menyerahkan keputusan tentang uang kepada ahlinya.
-                      Aku terlalu sibuk.
-                      Aku tidak akan pernah memahami cara kerja investasi.
-                      Aku tidak terlalu pandai dengan angka.
-                      Investasi terlalu beresiko.

Orang – orang ini membiarkan uang mereka menganggur dan tidak menghasilkan banyak dalam program pensiun dari perusahaan asuransi maupun menyerahkan kepada penasihat keuangan yang selalu menyarankan “diversifikasi” kepada mereka.
Mereka tidak mau memikirkan masa depan finansial mereka, bekerja keras dari hari ke hari, dan mengatakan kepada diri sendiri, “Setidaknya aku sudah punya program pensiun”. Ketika pensiun, barulah mereka melihat investasi mereka yang pada saat itu tidak berarti apa – apa karena mereka lupa memperhitungkan faktor inflasi.
Contohnya, mereka terlanjur percaya bahwa pada umur 55, mereka akan memilik 1 milliar. Kenyataannya, uang 1 milliar 30 tahun ke depan setara dengan 100 juta saat ini. Bayangkan jika Anda hanya memiliki 100 juta saat pensiun. Bagaimana Anda akan menghidupi diri Anda sendiri?

2.                   Investor Sinis
Orang – orang ini mengetahui semua alasan tentang mengapa investasi tidak akan berhasil. Keberadaan mereka sangat membahayakan. Mereka terkesan sangat intelijen, berbicara dengan gaya meyakinkan, berhasil dalam bidangnya, tapi di balik semua itu mereka sebenarnya seorang pengecut. Mereka bisa dengan tepat mengatakan bagaimana dan mengapa Anda akan “tertipu” oleh setiap investasi yang ada. Jika Anda bertanya mengenai saham maupun investasi lain yang ada, Anda akan diberi rasa takut dan ragu. Mereka akan menarik – narik nama seperti Warren Buffett, Peter Lynch, dll untuk mendukung rasa tidak aman mereka sendiri. Mereka akan berkata, “Bahkan Warren Buffett melakukan trading saat dia muda yang menjadikannya kaya raya”, “Bahkan Peter Lynch pun sering kehilangan uang dalam transaksi saham”. Kenyataannya adalah, semua itu hanyalah opini mereka. Kata – kata yang paling suka mereka gunakan adalah: “Ya, aku sudah sering tertipu. Mereka tidak akan pernah dapat melakukannya lagi padaku.”


Namun anehnya, mereka tekun mengikuti perkembangan pasar modal. Mereka akan segera membeli saham yang dilaporkan kinerjanya bagus di halaman depan koran investasi. Masalahnya, kalau sampai sudah terdapat berita bagus tentang suatu saham di koran, itu berarti sudah terlambat. Investor yang pandai akan membeli jauh – jauh hari sebelum berita itu dimuat. Kaum sinis tidak mengetahuinya.
Sifat sinis adalah gabungan antara rasa takut dan tidak tahu. Orang ini sering terlambat memasuki ayunan pasar. Karena menunggu bukti sosial seperti pemberitaan, mereka membeli saat pasar mencapai puncak dan menjual saat pasar jatuh. Mereka mencap hal itu sebagai “tertipu” lagi.
Ketika terdapat berita buruk dari pasar modal, mereka akan mengatakan “Sudah kuduga”. Mereka mengira diri mereka ikut bermain, padahal mereka hanya berdiri di tepi lapangan sebagai penonton.
Hal yang paling buruk dari kaum ini adalah mereka menulari orang – orang di sekitar mereka dengan rasa takut yang mendalam, dengan cara menyamarkannya sebagai kepandaian. Mereka akan sangat bahagia mendengar kesalahan finansial dan akan segera menyebarkannya kepada semua orang yang ia kenal.
Anda harus waspada agar jangan sampai cacing - cacing ini memusnahkan mimpi finansial Anda. Tidak mustahil menjadi cepat kaya, dengan sedikit uang dan sedikit resiko. Hal yang harus Anda lakukan adalah selalu berpikiran terbuka dan melakukan tugas Anda untuk menjadikannya mungkin. Kaum sinis adalah orang yang sangat berbahaya bagi masa depan finansial Anda.

3.                   Investor Penjudi
Dari namanya, Anda sudah dapat menebak tipe investor apa ini. Investor penjudi adalah investor yang menyamakan bursa saham dengan Las Vegas. Mereka adalah kelompok yang ingin cepat kaya namun malas untuk belajar. Mereka akan sering melakukan transaksi di mana mereka mengira hasil akhirnya ditentukan oleh keberuntungan.
Jika Anda bertanya tentang hasil investasi mereka, mereka akan menjawab “cukup berimbang” atau “sedikit di atas”. Kenyataannya, mereka kehilangan uang. Mereka tidak pernah membahas kerugian mereka. Mereka hanya ingat keuntungan besar  yang mereka peroleh tiga tahun atau bahkan delapan tahun yang lalu. Mereka mengira mereka pandai namun tidak menyadari bahwa mereka hanya beruntung.
Mereka akan mencoba menggunakan semua teknik investasi canggih seperti margin, put, call, dan option. Mereka berpikir bahwa hanya dibutuhkan satu transaksi besar untuk membuat mereka mencapai kebebasan finansial. Jika Anda telah menunjukkan berbagai bukti bahwa yang mereka lakukan salah dan harus segera dihentikan, mereka hanya akan beralasan bahwa “tangan saya gatal untuk bertransaksi”. Mereka adalah “penjudi yang tidak dapat disembuhkan”.. Sebenarnya, mereka hanya malas kalau menyangkut soal uang.


Artikel ini saya buat karena saya melihat bahwa terdapat banyak orang yang memusnahkan mimpi finansial mereka karena terpengaruh maupun menjadi salah satu dari tipe investor di atas. Dalam pengalaman pribadi saya, Investor penjudi adalah yang paling banyak pernah saya temui. Apapun yang saya katakan, mereka seakan tidak pernah mau mendengarkan. Tragisnya, orang – orang ini adalah teman, sahabat, maupun orang yang telah mengajari saya mengenai banyak pengetahuan di luar investasi. Saya berharap dengan menulis artikel ini, mereka dapat menyadari dan mencari cara yang tepat untuk mencapai kesuksesan finansial mereka. Ide artikel ini sendiri saya dapat dari buku “The Cashflow Quadrant” oleh Robert T. Kiyosaki. Terima kasih atas kesempatan yang Anda berikan untuk membaca artikel ini.


Penyebutan produk investasi  (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja Masa Lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.

Salam WInvestionary,

Wincun Marthadiarto


Founder of WInvestionary


                       



You Might Also Like

3 comments

  1. Nice!
    Saya tidak suka melakukan analisis keuangan nih.. #guemahgituorangnya wkwkw, bahaya gak nih?

    ReplyDelete
    Replies
    1. gk kok Mas Bro....gk ad yg bakal membunuh ataupun meneror Anda jika Anda tidak suka melakukan analisis keuangan.

      Delete
  2. Salam kenal, Bro....
    Saya mau tanya nih, kita lebih baik mengalokasikan investasi di saham saja atau kombinasi dari saham, obligasi, properti dll (diversifikasi) ?

    ReplyDelete

Popular Posts

Quotes

Time is money, only for those who knows “How to convert it?”Wincun Marthadiarto, Founder of WInvestionary

Financial Freedom only for those who understand what is it actually.Jessica, Co. Founder of WInvestionary

"Someday" is a disease that will take your dreams to Grave with you.Jessica, Co. Founder of WInvestionary

About me

Read more about WInvestionary

Subscribe