Emas, mungkin sebagian dari Anda merasa bahwa emas adalah investasi yang aman, tetapi pada kenyataannya, benarkah hal itu?

Yang menarik pada emas adalah, emas merupakan sesuatu yang tidak ada gunanya. Kita membeli emas karena berharap bahwa orang lain akan membelinya di masa depan dengan harga yang lebih tinggi, begitu juga orang selanjutnya. Kenyataan bahwa harganya akan terus naik akan terus dipertahankan untuk sementara waktu. Kenyataan sebenarnya, fungsi emas sendiri adalah nyaris mendekati nol.

Bahkan, investor terkenal seperti Warren Buffett mengatakan sesuatu tentang emas yang cukup menarik kepada media yaitu: Emas, kita menggalinya keluar dari suatu lubang di Afrika. Kemudian kita melelehkannya, menggali lubang yang lain, menguburnya lagi, kemudian menyewa orang untuk menjaganya. Jika makhluk planet Mars dapat melihat kita, mereka akan mengaruk kepala mereka.

Tentu saja yang kita bicarakan dari tadi hanyalah tentang pendapat, sekarang, marilah kita bermain ke angka.

Jika seandainya kita memiliki uang sebanyak 9.6 juta trilliun dollar, kita membagi investasi ke dalam dua kelompok yaitu A dan B:

A: Kita membeli emas menggunakan semua uang ini. Kita mendapatkan semua emas di dunia ini. (Harganya 1750 per ons harga pada tahun 2012). Emas ini akan membentuk ukuran 68 kaki per sisi atau sebesar 170.000 metrik tons.

B: Kita menggunakan semua uang tersebut untuk membeli semua tanah pertanian di US. Sisanya kita membeli 16 perusahaan seperti Exxon Mobils. Setelah membeli semua ini, Anda memiliki sisa satu trilliun dollar untuk difoya – foyakan.

Satu abad dari sekarang, tanah pertanian tersebut telah menghasilkan gandum, jagung, kapas, dan hasil lainnya dalam hasil yang luar biasa. Exxon Mobils sendiri akan telah memberikan trilliunan dollar dalam bentuk dividen, dan masih memiliki beberapa trilliun dalam bentuk asset perusahaannya.

Bagaimana dengan emas? Jumlahnya tetap sama, tidak ada yang berubah, tidak ada yang dihasilkan. Iya. Anda masih tetap memegangnya, mengelusnya, dan melihatnya seharian.

Anda mungkin saja memilih mengambil emas sebesar lapangan bisbol tersebut, melihatnya sepanjang hari. Sebut saja saya kurang waras, tetapi saya lebih memilih tanah pertanian dan 16 perusahaan besar saya.

Itu alasan mengapa penulis tidak menyukai emas. Kenaikan pada harganya tidak disertai dengan nilai. Emas tidak ada gunanya, tidak menghasilkan arus kas positif.

Penyebutan produk investasi  (jika ada) tidak bermaksud untuk memberikan penilaian bagus buruk, ataupun rekomendasi jual beli atau tahan untuk instrumen tertentu. Tujuan pemberian contoh adalah untuk menunjukkan fakta yang menguatkan opini penulis. Kinerja masa lalu tidak menjadi jaminan akan kembali terulang pada masa yang akan datang. Seluruh tulisan, komentar dan tanggapan atas komentar merupakan opini pribadi.

Salam WInvestionary, 

Wincun Marthadiarto

Founder of WInvestionary